Senin, 25 Juni 2012

I Found My New World

Menemukan dunia baru
Selain dunia maya yang sering aku jelajahi ternyata ada dunia lain yang membuatku betah duduk berjam-jam di meja belajar ku.
Dunia dimana aku bisa menuangkan segala ide, ekspresi dan daya imajinasi ku. Aku senang bermain dengan imajinasi. Karena imajinasi membuat dunia ku lebih berwarna. Dan membuat segala sesuatunya lebih menarik untuk dilakukan.
Seperti saat aku bosan menunggu dosen berjam - jam yang tak kunjung datang untuk mengajar di kelas. Dan berakhir dengan dosen tidak jadi masuk.
Saat itu juga aku bisa menciptakan sebuah imajinasi yang ku gambar di secarik kertas,

my imagination the "RED"



Sometime boredom can create art. 














Actually, i have desire to draw all my imagination . I really excited about design. especially fashion.
walaupun design ku belum jelas arah nya.

Go "Green" design. 
It was just a hobby. But i really enjoyed.

"Purple"




















I want to learn drawing. 

Could I realize my imagination ?



Christina Perri - A Thousand Years

Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I’m afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt 
Suddenly goes away somehow


One step closer


I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid 
I have loved you
For a thousand years
I love you for a thousand more


Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What’s standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this


One step closer


I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid 
I have loved you
For a thousand years
I love you for a thousand more


And all along I believed 
I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you 
For a thousand years
I love you for a thousand more


One step closer


One step closer


I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid 
I have loved you
For a thousand years
I love you for a thousand more


And all along I believed 
I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you 
For a thousand years
I love you for a thousand more

Selasa, 12 Juni 2012

PERTEMANAN SETIPIS SELEMBAR TISU

Ternyata begini rasanya disingkirkan dan tak dianggap dalam pertemanan dalam sebuah komunitas. Tak pernah ku duga aku akan mengalami hal ini. Rasanya sakit juga, ketika ingin berteman dan lebih mengenal lagi , agar bisa akrab. Malah disingkirkan dan tak dianggap. Padahal mereka satu komunitas ,satu suku dan satu angkatan. Aku baru menyadari bahwa mereka hanya membutuhkan teman yang ......  dan teman  yang ...... Mereka terlalu luar biasa untuk dipahami dan dikenal. Terlalu sombong untuk menerima teman bukan dari kalangan mereka. Wow kota ini semarang menurutku terlalu luar biasa sulit untuk ditaklukan dalam pertemanan. Disini nilai pertemanan hanya setipis lembaran tisu. Yang gampang sekali untuk di sobek. Pertemanan disini juga memiliki kelas masing-masing. Kelas elite, kelas kamseupay, kelas anak-anak sok supel , dan kelas orang-orang munafik.

Sepertinya bahagia sekali ketika ada salah satu dari mereka yang mengatakan bahwa “kami berteman tidak pilih-pilih”. Siapa aja kami terima dengan senang hati. Tapi ternyata pernyataan itu Cuma bulshit doang. When i try it, apa yang terjadi.?  I’m like a losser . Tidak ada keramahan sama sekali yang mereka tawarkan, terkesan menyingkirkan dan tidak bersahabat. Aku tau, aku mungkin tidak bisa se-hebo mereka, se-cerdas mereka, dan se-aktif mereka dalam komunitas. Tapi bukankah seharusnya usaha seseorang untuk mengenal dan berteman dengan komunitasnya perlu dihargai dan didukung? Yah, aku tau sekarang jawabannya BUKAN! Bagi mereka yang menganggap pertemanan hanya sekedar kenal dan keuntungan apa yang didapat ketika terlibat dalam pertemanan ini?

Sekarang aku mengerti bahwa kehidupan disini, dikota ini terlalu keras untuk dilawan. Pertemanan disini hanya persoalan untung-rugi. Jika ingin masuk dalam pertemanan yang lebih dalam keuntungan apa yang akan di dapat dan kerugian apa yang akan terjadi?

Dan aku baru menyadari semuanya hanya sebatas jobdes komunitas. Ketika seseorang dari mereka mengatakan “yang penting aku mengerjakan jobdes ku”. Diluar itu berarti kita bukan teman. Wow amazing, semua diukur hanya dengan mengerjakan jobdes. Bukan kah seharusnya prosesnya lebih penting?

Ya itulah yang terjadi disini.

Pertemanan hanya seperti lembaran tisu yang tipis.