Senin, 20 Juli 2009

melodi


“Snow Flakes”(OST Sorry I Love You)

uh neu sae gil uh jin
geu rim jah rul dda rah suh
ddang guh mi jin uh doom sok eul
geu dae wah gut go it neh yo

son eul ma joo ja go
geu uhn jeh gga ji rah do
ham kke it neun got man eu roh
nun mool ee nah neun gul yo

baram ee cha ga wuh ji neun man keum
gyuh wool eun ga kka wuh oh neh yo
jo geum ssik ee guh ri geu wuh ro
geu dae rul bo nae yah haet dun
kye jul ee oh neh yo

Reff :
ji geum ol hae eui chut nun
ggot jeul ba rah bo myuh
ham kke it neun ee soon gan eh
nae mo deun gul dang shin kke joo go ship uh
ee run ga seum eh geu dael ahn ah yo
yak ha gi man han nae gah ah ni eh yo
ee ruh ke geu dael sarang ha neun deh
geu juh nae mam ee ee rul bbun in guh jyo

geu dae gyut ee rah myun
ddo uh ddun il ee rah do
hal soo it seul gut man kat ah
geu run gi boon ee deu neh yo

oh neul ee ji na go
ddo uhn jeh gga ji rah do
woo ri sarang yong won ha gil
gi do ha go it ssuh yo

baram ee nah eui chang eul heun deul go
uh doo woon bam ma juh kkae woo myun
geu dae ah peun gi uk ma juh do
nae gah da ji wuh jool keh yo
hwan han geu mi so roh

Reff :
ggeut op shee nae ri neun sae ha yan nun ggot deul ro
woo ri gut dun ee guh ri gah
uh neu sae byun han gut do mo reu neun che
hwan han bit eu roh mool deul uh ga yo
noo gun ga wi hae nan sal ah gat nah yo
moo ut ee deul dah hae joo go ship eun
ee run ke sarang in jool bae wuh ssuh yo

hok shi geu dae it neun got uh din ji al aht dah myun
gyuh wool bam byul ee dwae geu dae rul pi chwuh teul ten deh
woot dun nal do nun mool eh jut ut dun seul peun bam eh do
uhn jeh na geu uhn jeh na gyut it eul kke yo

ji geum ol hae eui chut nun ggot eul ba rah bo myuh
ham kke it neun ee soon gan eul
nae mo deun gul dang shin kke joo go ship uh
ee run ga seum eh geu dael ahn ah yo

wool ji mal ah yo na rul ba rah bwa yo
geu juh geu dae eui gyut eh suh
ham kke ee go ship eun mam bbun ee rah go
dah shin geu dael noh ji ahn eul ke yo

ggeut op ee nae ri myuh woo ril kam ssa on
guh ri ga deuk han nun ggot sok eh suh
geu dae wah nae ga seum eh jo geum ssik
hak seun choo uk eul geu ri neh yo
yong won hee nae gyut eh geu dae it ssuh yo

Minggu, 19 Juli 2009

sinopsis sorry i love you

Cha Moo-hyeok adalah satu dari sekian banyak pria asal Korea yang tinggal di Australia sebagai yatim-piatu, namun meski begitu ia tetap yakin sang ibu yang entah berada dimana masih mencintainya.

Hidupnya yang dihabiskan dipinggir jalan membuatnya tumbuh sebagai seorang berandalan yang kerap menipu para turis Asia dengan berpura-pura berasal dari daerah sama sebelum kemudian menjarah barang-barang mereka dan melempar korban di pinggir jalan.

Song Eun-chae adalah gadis yang menjadi asisten artis muda Korea bernama Choi Yune, pemuda manja yang selama tiga tahun memendam cinta pada si cantik yang gemar mempermainkan pria Kang Min-joo. Kepada Eun-chae yang adalah teman baik Min-joo, Yune meminta supaya bisa dijodohkan dengan gadis cantik itu.

Pertemuan Moo-hyeok dan Eun-chae terjadi secara kebetulan, yang diawali ketika pria itu memergoki kekasihnya Ji-young bersama seorang pria bernama Jason. Rupanya meski sangat mencintai Moo-hyeok, Ji-young memutuskan untuk memilih Jason yang kaya-raya supaya bisa hidup enak.

Dalam keadaan terpukul, pria itu berjalan tak tentu arah dan bertemu Eun-chae, yang baru saja kerampokan saat hendak ke bandara. Rupanya, gadis itu tidak ingin dirinya menjadi penghalang hubungan Yune dan Min-joo.

Mengira dirinya telah selamat karena bertemu sesama orang Korea, siapa sangka Moo-hyeok tega menjual Eun-chae ke sebuah bar dengan bayaran beberapa ratus dolar. Namun, pikiran Moo-hyeok berubah ketika melihat rekan-rekannya menjarah koper yang ternyata milik Eun-chae.

Dengan cepat, ia kembali ke bar dan menarik Eun-chae yang nyaris dilecehkan kemudian berdua mereka lari dari kejaran pemilik bar dan anak buahnya yang marah. Kejar-kejaran itu berlangsung seru, namun Moo-hyeok dan Eun-chae berhasil lolos dengan bersembunyi di balik tong sampah.(mdL)

Paginya saat bangun, Eun-chae terkejut melihat koper beserta isinya telah ada disampingnya dan Moo-hyeok telah menghilang. Rupanya, pria itu kembali ke apartemen Ji-young dan begitu melihat sebungkus pakaian tergeletak.

Ia memutuskan untuk memakainya ke pernikahan sang kekasih. Sempat mengajak Ji-young melarikan diri dari Jason, Moo-hyeok yang frustrasi sempat berniat menabrakkan mobil yang dikendarainya hingga masuk jurang, namun niat tersebut diurungkan ketika mendengar kekasihnya mengucapkan kata yang paling dirindukan : ibu.

Saat kembali, ternyata kejutan lain telah menunggu di tempat pesta. Melihat seorang pembunuh mengancam nyawa Ji-young dan calon suaminya, Moo-hyeok langsung bertindak cepat dan melindungi kekasihnya.

Peluru pertama mengenai Jason, sementara yang kedua dan ketiga lebih fatal : masuk ke dalam tempurung kepala Moo-hyeok. Keruan saja, pria itu terkulai lemah dengan bersimbah darah diiringi tangis Ji-young.

Moo-hyeok langsung dilarikan ke rumah sakit, dan dioperasi dengan biaya Jason yang ternyata hanya luka ringan. Kepada Ji-young, dokter mengaku timnya hanya mampu mengeluarkan satu peluru, sementara yang lain tidak bisa karena dapat membahayakan jiwa sang pasien.

Tidak hanya itu, dokter juga menyebut bahwa hidup Moo-hyeok mungkin tidak akan lama lagi dan mengingatkan akan kemungkinan perubahan tingkah Moo-hyeok akibat peluru yang masih bersarang di bagian otak kirinya. Benar saja, pria itu kerap bengong menatap langit sehingga Ji-young yang melihat tidak tega.

Dengan membujuk sang suami Jason, wanita itu memohon sambil menangis supaya Moo-hyeok mau pergi ke Korea untuk mencari jati dirinya sebelum nyawa pria itu melayang. Begitu sampai disana, Moo-hyeok tampil di sebuah acara televisi dan dengan bahasa Korea yang kasar, ia menunjukkan satu-satunya peninggalan sang ibu : sebuah cincin.

Siapa sangka, seorang bocah bernama Kal-chi mendatanginya sambil memberitahu kalau cincin milik pemuda itu sangat mirip (atau mungkin merupakan pasangan) cincin sang ibu Yoon Suh-hyong yang memiliki mental agak terbelakang.

Dengan membujuk sang suami Jason, wanita itu memohon sambil menangis supaya Moo-hyeok mau pergi ke Korea untuk mencari jati dirinya sebelum nyawa pria itu melayang. Begitu sampai disana, Moo-hyeok tampil di sebuah acara televisi dan dengan bahasa Korea yang kasar, ia menunjukkan satu-satunya peninggalan sang ibu : sebuah cincin.

Secara kebetulan, siaran tersebut dilihat oleh seorang bocah yang berebutan siaran televisi dengan ibunya yang sedikit terbelakang. Yang mengejutkan, wanita itu mengenakan kalung yang ukirannya mirip dengan milik Moo-hyeok.(mdL)

Sambil menunggu kepastian perkembangan keberadaan sanak familinya, Moo-hyeok berkeliling tak tentu arah di kota Seoul sambil bertingkah laku bagai orang tidak waras. Bahkan, ia tidak segan-segan memukul kepala anak kecil yang dianggap mengganggunya.

Oleh produser acara, Moo-hyeok dikenalkan dengan seorang bocah bernama Kal-chi yang memberitahu kalau cincin milik pemuda itu sangat mirip (atau mungkin merupakan pasangan) cincin sang ibu Yoon Suh-hyong yang memiliki mental agak terbelakang.

Belakangan ketahuan kalau 'perbedaan' itu terjadi karena Suh-kyong pernah tertabrak mobil beberapa waktu silam, sehingga sejumlah fungsi kognitifnya termasuk membaca tidak bisa berfungsi dengan normal.

Penyelidikan yang dilakukan membuat Moo-hyeok tahu : Suh-kyong adalah saudara kembarnya. Di tempat lain, tingkah kekanak-kanakan Yune makin menjadi saat tahu sang kekasih Min-joo menjalin hubungan dengan pria lain. Bahkan, tanpa malu-malu ia membunyikan klakson memekakkan telinga yang membuat Min-joo dan para kru yang sedang syuting terganggu.

Berkat bujukan Eun-chae, pemuda itu mulai tenang dan berniat menanyakan kepastian hubungannya langsung kepada Min-joo. Tapi begitu melihat gadis yang dicintainya muncul bersama pria lain, kesabarannya habis dan langsung terlibat perkelahian.

Yang jadi korban justru Eun-chae, yang matanya lebam ketika berusaha membela Yune. Keesokan harinya, jantung Eun-chae langsung berdebar keras ketika Yune, yang diam-diam dicintainya sejak dulu, mendadak memeluknya dan menyatakan bakal menikahi gadis itu kalau tidak ada pria yang menyukainya gara-gara mata lebam.

Dari seorang kakek tempat sang kakak Suh-kyong dan keponakannya tinggal, Moo-hyeok akhirnya tahu kalau sang ibu ternyata adalah artis terkenal sehingga hatinya berubah sakit. Dengan segala cara, ia berusaha masuk ke rumah wanita yang telah lama dicarinya itu. Hal tersebut membuatnya kembali bertemu Eun-chae, yang sangat kaget melihat pemuda itu ada di Korea.(mdL)

Eun-chae yang terkejut melihat kemunculan Moo-hyeok salah sangka, ia mengira pria itu datang jauh-jauh dari Australia untuk menyusul karena begitu menyukainya. Dengan gugup, Eun-chae berusaha menolak dengan halus.

Kenyataan kalau sang ibu adalah Deul-hee mantan artis terkenal Korea sudah tentu memukul mental Moo-hyeok, ia langsung kembali ke tempat dimana kakak perempuannya Yoon Seo-kyung tinggal dan mencekik pria tua yang memberitahunya soal identitas sang ibu dengan tuduhan berbohong.

Dengan napas tersengal, pria tua itu membantah dan menyebut seperti itulah sifat ibu kandung Moo-hyeok sebenarnya : tidak segan menyingkirkan apapun yang dianggap menghalangi jalan atau karirnya. Tragedi pembunuhan nyaris saja terjadi kalau saja Kal-chi tidak muncul sambil menangis.

Rupanya, bocah itu sedih karena sang ibu Seo-kyung dibawa ke kantor polisi dengan tuduhan mengutil. Moo-hyeok yang langsung menyusul hanya bisa melihat dari luar dengan hati miris. Di satu sisi kakak kandung yang disayanginya dipermalukan didepan pihak berwajib, sementara di tempat lain ibu kandungnya hidup dengan limpahan kemewahan bersama Yune.

Hubungan Yune dan Min-joo yang makin panas membuat keduanya tidak segan-segan berkencan ditempat umum, yang kelabakan justru Eun-chae yang berkat siasat jitu mampu mengalihkan perhatian para penggemar fanatik kedua artis muda itu. Namun harga yang dibayar cukup mahal, gadis itu harus menahan malu karena mendapat cibiran dari banyak orang.

Apesnya lagi saat hendak pulang, ternyata ia telah ditinggal Yune yang malah menyuruh gadis itu untuk naik bis. Karena tidak punya uang, terpaksa Eun-chae berjalan kaki pulang. Kejutan tidak berhenti sampai disitu, didepan pagar ternyata telah menunggu Moo-hyeok.

Karena merasa tidak enak terus-terusan menolak, Eun-chae berbaik hati mengajak Moo-hyeok ke dalam rumah namun pemuda itu malah nekat memasuki kediaman Yune. Begitu melihat foto besar dimana pemuda itu tersenyum bahagia dengan Deul-hee, hati Moo-hyeok bagaikan ditusuk ribuan jarum dan tak terasa air matanya menetes dengan deras.

Secara kebetulan, Deul-hee muncul ke ruang tamu sehingga membuat Eun-chae jadi merasa serba salah. Begitu tersadar Moo-hyeok langsung membalikkan badan, matanya yang sendu menatap sang ibu kandung yang tidak mengenalinya, kemudian bergegas keluar. Dari belakang, Eun-chae tergopoh-gopoh mengikuti dan berulang kali meneriakkan kata maaf.

Begitu sampai dirumah, Moo-hyeok yang hatinya masih panas memukul kepala Kal-chi yang dianggap kurang ajar pada Seo-kyung, dan menyebut bahwa meski sang ibu miskin dan bodoh, namun setidaknya dia tidak melupakan dan menelantarkan anak kandungnya. Dalam hatinya, pemuda itu telah menyusun rencana untuk melakukan pembalasan terhadap Deul-hee.(mdL)

Pria yang diketahui bernama Jo Yong-woo itu ternyata adalah kekasih lama Min-joo yang masih belum terima dirinya dicampakkan begitu saja. Alhasil, dirinya dan Yune menjadi perhatian banyak orang ketika keduanya bertengkar untuk memperebutkan Min-joo.

Ketika diminta untuk memilih, secara mengejutkan Min-joo mengatakan tidak menginginkan keduanya dan sambil berjalan di pinggir dermaga mengatakan dirinya sudah bosan berpacaran dengan pria kekanak-kanakan seperti Yune dan Yong-woo. Tindakan berikutnya tidak kalah mengagetkan, ia langsung terjun ke dalam air meski tidak bisa berenang.

Melihat nyawa wanita yang dicintainya terancam, Yune langsung menyusul meski dirinya juga tidak bisa berenang. Kontan, ada dua orang yang harus diselamatkan. Saat Eun-chae hendak menolong, mendadak dari belakang Moo-hyeok muncul, menahan gadis itu, kemudian masuk kedalam air dan menyelamatkan Yune dan Min-joo.

Karena kedinginan, Moo-hyeok akhirnya pingsan dan harus dirawat di rumah sakit. Berkat kejadian itu, hubungannya dengan Yune semakin dekat. Pemuda itu bahkan menganggap Moo-hyeok sebagai kakak sekaligus panutan, tanpa tahu kalau pria itu memang saudara kandungnya.

Dirumah, Eun-chae akhirnya menceritakan pada ibunya Jang Hye-sook kalau dirinya dikejar-kejar oleh Moo-hyeok. Namun, sang ibu malah salah sangka dan mengira anak gadisnya telah tidur dan berbuat macam-macam dengan pria yang dimaksud sehingga langsung mengamuk. Berhasil lolos, saat kembali ia berpapasan dengan Deul-hee yang menggoda Eun-chae yang disebut telah mempunyai pacar.

Keruan saja, Yune yang hendak keluar bertemu Moo-hyeok jengkel setengah mati karena merasa dibohongi. Rupanya, pemuda itu bertujuan untuk belajar berenang. Ketika kakinya keram dan tenggelam, Moo-hyeok dengan dingin hanya memandangi dari pinggir kolam sebelum kemudian menyelamatkan Yune.

Keesokan harinya, masalah baru muncul lewat pernyataan Min-joo yang menyudutkan Yune, sehingga pemuda itu kembali uring-uringan. Dengan jengkel, Eun-chae mendatangi sahabatnya itu dan memukuli sambil memaki-maki.

Niat baiknya tersebut malah disalahartikan oleh Yune, yang muncul dari belakang sambil berbicara dengan nada tinggi supaya Eun-chae tidak menyentuh Min-joo lagi. Tidak hanya itu, dengan ketus Yune meminta gadis itu untuk tidak mencampuri urusannya lagi.

Keruan saja, Eun-chae berjalan pulang dengan hati hancur. Dalam kegalauannya, ia tidak sadar kalau diam-diam Moo-hyeok mengikuti dari belakang. Setelah Eun-chae pergi, Yune menampar Min-joo sambil memperingatkan gadis itu untuk tidak berbuat macam-macam lagi.(mdL)

Saat berjalan ke dapur, Moo-hyeok melihat Deul-hee menyiapkan saran dan tanpa sengaja memecahkan sesuatu. Ia langsung bereaksi cepat begitu melihat sang ibu terluka, namun hatinya makin pedih mendengar Deul-hee dengan pilu memanggil-manggil nama Yune.

Tidak hanya itu, begitu bertemu dengan sang putra, Deul-hee memarahi sang putra yang telah mengundang orang asing ke dalam rumah yang kontan membuat Moo-hyeok merasa kehadirannya tidak diinginkan. Dengan gontai ia berjalan keluar, namun ia bertemu dengan Eun-chae yang sedang dikejar-kejar ibunya dengan marah.

Begitu melihat sosok Moo-hyeok, Eun-chae dengan marah memukul pria itu dan mengancam bakal melakukan hal yang kejam bila bertemu pria itu lagi. Seolah mendapat persetujuan untuk membalas dendam, Moo-hyeok mendapat ide begitu melihat berita utama koran yang membahas hubungan panas Yune dan Min-joo.

Langkah pertamanya adalah mendekati Min-joo, yang untuk pertama kalinya merasa penasaran dengan pria berkumis yang mampu menolak pesonanya dan berlagak tidak acuh. Ia tidak tahu kalau pria itu adalah Moo-hyeok.

Semangat Moo-hyeok untuk membalas dendam yang begitu membara mulai mendapat 'gangguan' begitu melihat kepolosan Eun-chae yang memungut boneka anjing penuh darah (digunakan untuk menipu Min-joo) yang dibuangnya di tengah jalan. Ia langsung teringat dengan sejumlah kejadian sebelumnya, dan pelan-pelan mulai tersentuh oleh sikap baik Eun-chae.

Gadis itu sendiri mengira hidupnya sudah seperti semula, namun dugaan tersebut terbukti salah. Ketika keluar dari rumah, ia terkejut melihat Moo-hyeok telah menunggu. Tanpa sepengetahuannya, Yune telah menunjuk Moo-hyeok sebagai manajer yang baru.(mdL)

Keributan berhasil dihentikan Deul-hee yang muncul belakangan, ia merayu Eun-chae untuk bertahan dan berjanji akan membujuk putranya memberhentikan Moo-hyeok. Di mobil, Eun-chae yang duduk di sebelah Moo-hyeok diinetrogasi habis-habisan oleh Deul-hee seputar hubungannya dengan pria itu.

Ucapan Deul-hee yang terang-terangan menyebut tidak menyukai kehadiran Moo-hyeok membuat Eun-chae mulai menaruh belas kasihan pada pemuda itu, apalagi begitu melihat tatapan mata Moo-hyeok yang memancarkan begitu banyak kesedihan ketika keduanya berada di pinggir sebuah danau.

Niat Deul-hee untuk membujuk Yune memecat Moo-hyeok berubah setelah ia melihat pria yang tidak disukainya itu dengan sigap melindungi sang putra dari kerumunan penggemar yang histeris. Tidak hanya itu, Moo-hyeok juga tidak segan memberi pelajaran seorang wanita penjaga sebuah rumah makan yang mempermalukan Deul-hee.

Namun, sikap itu malah membuat Eun-chae yang berhati baik makin antipati. Meski tubuhnya tidak sehat, ia kembali ke rumah makan tersebut dan membantu sang pemilik untuk membersihkan sisa-sisa bahan makanan yang berceceran di lantai. Moo-hyeok yang belakangan menyusul hanya bisa melihat gadis itu dari kejauhan dengan trenyuh.

Eun-chae terpaksa bermalam di penginapan terdekat setelah dirinya ketinggalan bis terakhir kembali ke Seoul, namun saat tidur ia tidak sadar kalau Moo-hyeok merawat saat dirinya terkena demam tinggi. Ketika bangun keesokan harinya, Eun-chae kebingungan dan mulai menduga-duga siapa penolong misteriusnya.

Moo-hyeok menjalankan rencana tahap keduanya dengan mendekati Min-joo, yang saat bersepeda langsung panik melihat sosok pria berkumis yang dikenalnya hingga terjatuh. Belakangan, gadis itu akhirnya tahu kalau pria itu tinggal di gedung yang sama dengannya namun hanya berbeda lantai.

Tidak salah, Moo-hyeok menyewa apartemen di gedung tersebut dengan uang pemberian sang kekasih Ji-young. Selain demi membalas dendam, keinginannya adalah membahagiakan Seo-kyung dan Dal-chi. Namun, emosinya yang tidak terkendali saat memarahi sang kakak yang berulang-kali tidur di lantai membuat Dal-chi jengkel, ia menarik sang ibu untuk kembali ke rumah lama mereka.

Ketika kembali ke kediamannya, Eun-chae langsung disambut oleh Yune yang marah-marah. Ucapannya malah membuat gadis itu salah sangka, ia menduga Yune-lah yang telah menyelamatkannya. Dari belakang, Moo-hyeok melihat adegan tersebut dengan tatapan kosong.

Dengan pelan, ia menggunakan kamera di ponselnya untuk mengambil gambar adegan dimana Yune memeluk Eun-chae. Tujuannya cuma satu : membuat kehidupan sang adik menderita dan merusak hubungannya dengan Min-joo lewat cara menyebarkan foto tersebut di media massa.(mdL)

Diminta untuk menjemput Min-joo, Moo-hyeok menggunakan kesempatan itu untuk membuat gadis itu makin penasaran dengannya. Di lift, dengan tampang dingin Moo-hyeok memperingatkan Min-joo untuk tidak memprovokasinya kalau tidak ingin menyesal di kemudian hari.

Penasaran dengan pria misterius tersebut, Min-joo berlari keluar untuk mengejar namun yang ditemuinya adalah sosok Moo-hyeok manajer Yune yang menjemputnya untuk datang ke lokasi syuting sebuah iklan. Begitu tiba di lokasi, ia langsung tampil mesra dengan Yune yang menjadi pasangannya di iklan tersebut.

Adegan tersebut dilihat dengan sungguh-sungguh oleh Eun-chae, dan dibelakangnya Moo-hyeok semakin terpesona dengan kesederhanaan dan pengorbanan gadis itu, ia tahu kalau Eun-chae diam-diam memendam cinta mendalam terhadap Yune.

Hal itu semakin jelas ketika Eun-chae dipukuli oleh sejumlah fans Yune yang brutal, namun ketika Moo-hyeok hendak menolong, gadis itu memberi sandi supaya pemuda itu menjauh. Di hatinya, ia tidak ingin Yune dianggap buruk oleh fans apalagi sampai ketahuan salah satu stafnya melakukan kekerasan.

Di apartemennya, Moo-hyeok terus memandangi foto Eun-chae, namun perhatiannya langsung teralih begitu mendapat telepon dari Dal-chi. Rupanya, Seo-kyung dilecehkan oleh beberapa orang berandalan. Dengan hati hancur, Moo-hyeok yang meneteskan air mata membantu sang kakak membersihkan tubuhnya sambil berjanji tidak bakal memarahi Seo-kyung lagi untuk selamanya.

Malamnya, Moo-hyeok duduk didepan pagar kediaman Yune dan begitu melihat Eun-chae yang kebetulan keluar untuk membeli bir bagi sang ayah, ia meminta gadis itu untuk memeluknya. Sempat menolak, kesedihan yang terpancar di mata Moo-hyeok membuat Eun-chae bergegas kembali namun sesampainya di gerbang, Moo-hyeok telah menghilang.

Keesokan harinya semua dibuat heboh oleh berita sebuah koran yang menyebut Yune diam-diam mempunyai hubungan dengan Eun-chae. Begitu membacanya, Deul-hee kontan marah besar dan langsung menyudutkan Eun-chae dihadapan sang sopir Dae-chun, sehingga keruan saja pria yang juga ayah gadis itu langsung meledak dan balik memaki Deul-hee.

Reaksi Min-joo tidak kalah sadis, dengan dingin ia terus bermain game meski Yune mendatanginya dan berlutut untuk minta maaf. Lelah karena 10 jam 'disiksa', pemuda itu akhirnya menghabiskan waktunya dnegan menangis seharian dikamarnya hingga Deul-hee semakin bingung.

Karena kehabisan akal, Deul-hee akhirnya meminta Eun-chae untuk membujuk Yune menghentikan tangisnya. Kehabisan akal, Eun-chae memutuskan untuk menemui Min-joo demi menjelaskan semua rumor yang beredar. Siapa sangka, saat di luar ia telah dihadang oleh belasan wartawan.(mdL)

Usaha Eun-chae tidak berhasil membuat Yune menghentikan tangisnya. Kehabisan akal, Eun-chae memutuskan untuk menemui Min-joo. Siapa sangka, saat di luar ia dihadang oleh belasan wartawan. Tidak ingin keadaan bertambah buruk, Eun-chae akhirnya setuju menggelar konferensi pers.

Sambil menghela napas, Eun-chae membeberkan semuanya mulai dari bagaimana ia tumbuh besar bersama Yune selama 25 tahun hingga sangat tipisnya kemungkinan gadis itu bisa menyukai Yune yang sudah seperti saudara sendiri.

Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa satu-satunya gadis yang disukai Yune adalah Min-joo. Moo-hyeok yang mendengarkan tahu betul bagaimana perihnya hati Eun-chae saat berucap demikian. Setelah semuanya selesai, Eun-chae minta supaya Moo-hyeok mengantarnya ke sebuah tempat.

Di tengah perjalanan, Eun-chae meminta Moo-hyeok untuk mengeraskan volume musik didalam mobil, kemudian ia merapatkan kedua tangannya dan menangis tersedu-sedu. Kejadian itu membuat Moo-hyeok, yang menjadi dalang dari gosip cinta segitiga Yune merasa bersalah.

Setelah sampai di apartemennya, Moo-hyeok tidak berhenti memaki dirinya, yang diam-diam mulai punya perasaan khusus terhadap Eun-chae, karena telah membuat gadis itu menderita. Namun apa daya, tekadnya untuk membalas dendam pada Deul-hee yang dianggap menelantarkan dirinya dengan sang kakak lebih kuat.

Keesokan harinya, Moo-hyeok kembali meneruskan penyamarannya sebagai si pria berkumis tipis misterius. Secara tidak sengaja, ia melihat Min-joo adu mulut dengan seorang wanita setengah baya yang tak lain adalah ibunya.

Rupanya hubungan kekasih Yune itu dengan sang ibu tidak harmonis, Min-joo bahkan menyebut keduanya sudah putus hubungan sejak orang yang melahirkannya itu menyerahkan dirinya pada sang ayah. Waktu kemunculan Moo-hyeok tepat sekali, ia berhasil menghabiskan waktu bersama Min-joo saat berbelanja.

Ketika hendak kembali ke apartemen, didalam lift Moo-hyeok menyerahkan syal Min-joo yang disimpannya sambil mengulang peringatan sebelumnya supaya gadis itu tidak memprovokasinya untuk melakukan hal-hal yang nekat.

Dengan kasar, ia langsung merangkul Min-joo dan menciumnya secara paksa. Sempat berusaha melawan, gadis itu akhirnya menyerah. Tepat saat pintu lift terbuka, Eun-chae, yang datang untuk menjelaskan permasalahan, melihat semua kejadian itu dan sangat kaget.(mdL)

Mendengar cerita Moo-hyeok yang menyebut dirinya, yang diadopsi di Australia, dan sang kakak ditelantarkan, Eun-chae dengan iba menduga bahwa orang tua pria itu pasti sangat miskin. Ia tidak sadar kalau wanita yang dimaksud justru adalah Deul-hee ibu Yune.

Kepergian Eun-chae membuat Yune sedih dan berusaha mencari tahu lewat ibu gadis itu, namun Hye-sook langsung marah-marah dan menyebut bahwa tindakan sang putri adalah supaya Yune bisa hidup bahagia bersama Min-joo.

Hadirnya Eun-chae dalam kehidupan Moo-hyeok, yang berhasil membujuk gadis itu untuk sementara tinggal di Korea, membuat segalanya menjadi berbeda. Apalagi, gadis itu sangat perhatian terhadap siapapun, ia bahkan tidak segan mengurus Seo-kyung yang sikapnya seperti anak kecil dan memarahi Moo-hyeok yang memperlakukan sang kakak dengan buruk.

Eun-chae rupanya tidak tanggung-tanggung, keesokan harinya ia menemani Seo-kyung dan Dal-chi berjualan. Moo-hyeok yang kebetulan melintas hanya bisa tersenyum melihat antusiasme Eun-chae yang begitu tinggi. Belakangan, gadis itu mengajak Seo-kyung ke salon dan mentraktirnya seharian.

Hiburan terakhir ketiganya (bersama Dal-chi) berakhir di sebuah tempat karaoke di malam harinya, dan kepribadian Eun-chae yang hangat membuat Moo-hyeok, yang belakangan menyusul, meminta waktu untuk bicara empat mata dengan gadis itu.

Dengan wajah sendunya, Moo-hyeok memohon Eun-chae untuk tidak pergi ke Afrika alias tetap di Korea untuk tinggal bersamanya dan merawat sang kakak dan putranya. Dengan wajah bingung, Eun-chae menanyakan kemana pria itu akan pergi karena ucapannya seolah mengesankan perpisahan.

Tentu saja pertanyaan itu tidak dijawab Moo-hyeok, Eun-chae yang maklum meminta ijin untuk memeluk pria itu karena dikesempatan terakhir saat Moo-hyeok membutuhkan pelukan ia menolak. Sambil memeluk, dengan lembut Moo-hyeok menciumnya, kali ini tanpa perlawanan dari Eun-chae.

Setelah kejadian itu, Eun-chae tidak dapat tidur dan dibalik selimutnya (di hadapan Seo-kyung), ia terus memegangi bibirnya yang masih terasa hangat. Paginya saat berjualan, Eun-chae tiba-tiba teringat dengan kedua orangtuanya dan memutuskan menelepon untuk menanyakan keadaan mereka. Saat kembali, Moo-hyeok ternyata telah ada di tempat berjualan.

Mata Moo-hyeok tidak bisa lepas dari Eun-chae, sambil membatin ia menyebut bakal melupakan semua dendam dan meminta pada Tuhan waktu lebih lama untuk bisa bersama gadis yang dicintainya tersebut. Ternyata, diam-diam Eun-chae juga merasakan hal yang sama.(mdL)

Kehadiran Seo-kyung membuat Yune serasa mendapatkan teman baru dirumahnya yang sepi, ia langsung mempersilakan wanita itu masuk. Karena diberi kebebasan, Seo-kyung masuk ke kamar tidur Deul-hee dan mulai berbaring diatas ranjang.

Dasar apes, baru saja membereskan kotak perhiasan wanita yang sebenarnya adalah ibu kandungnya itu dan berjalan keluar, ia dipergoki oleh Deul-hee yang langsung memarahi Yune karena membiarkan orang asing masuk kekamarnya. Setelah dicek, ternyata salah satu perhiasan paling berharganya hilang.

Bisa ditebak, Seo-kyunglah yang jadi tertuduh. Selain memanggil polisi, Deul-hee juga mempermalukan wanita itu dengan menarik bajunya hingga sobek. Bertepatan dengan itu, Moo-hyeok muncul dan tanpa basa-basi langsung memanggul sang kakak. Sebelum keluar, ia melontarkan pandangan penuh kebencian dan dendam terhadap Deul-hee.

Musnah sudah niatnya untuk melupakan dendam kepada keluarga sang ibu, keesokan harinya ia kembali beraksi sebagai si pria misterius yang diam-diam telah membetot hati Min-joo. Tragedi itu membuat Eun-chae sedih bukan main, ia merasa bertanggung jawab karena telah melalaikan menjaga Seo-kyung.

Keesokan harinya ketika hendak menuju ke tempat Moo-hyeok, langkah Eun-chae dicegah oleh Yune. Melihat pemuda manja itu berkata sembarangan, kemarahannya meledak dan sebelum pergi, memaki Yune sebagai anak manja yang kerap memperlakukan dirinya bagai budak.

Moo-hyeok bertindak cepat dan kembali mengeluarkan jurus untuk menghancurkan Deul-hee dan sang putra Yune dengan menggunakan Min-joo. Caranya cukup berhasil, bahkan Min-joo tidak menolak ketika diajak Moo-hyeok yang kembali dengan samarannya menggunakan kumis palsu pergi ke suatu tempat.

Saat keluar, kendaraan keduanya dicegat. Ternyata adegan tersebut dilihat oleh Yune yang telah mengintai dari kejauhan, ia langsung turun dari mobilnya dan melangkah menuju mobil sang rival untuk menarik Min-joo keluar. Siapa sangka, gadis itu malah menolak ikut dan memilih bersama Moo-hyeok.

Selama beberapa saat hingga turun hujan, Yune menunggu Min-joo keluar dari mobil yang tidak bergerak namun harapannya tidak menjadi kenyataan. Dengan hati hancur, ia mengemudikan mobilnya kembali ke rumah dengan kecepatan tinggi.

Karena tidak konsentrasi, mobil Yune akhirnya menabrak pagar pembatas dan berguling-guling. Di rumahnya, Deul-hee yang masih belum sadar kalau terjadi sesuatu pada putra kesayangannya tidak bisa melupakan pandangan terakhir Moo-hyeok.(mdL)

Kabar kecelakaan Yune langsung membuat semua heboh, termasuk Eun-chae yang langsung menuju rumah sakit namun tidak berani masuk. Deul-hee sendiri langsung shock dan tidak sadarkan diri. Di saat yang sama, Moo-hyeok menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang dengan Seo-kyung dan Kal-chi.

Ketika keduanya bertemu di rumah sakit, Deul-hee menampar Moo-hyeok dengan penuh kemarahan dan menyebut pemuda itulah yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Keruan saja hati Moo-hyeok terasa sakit, ia tidak menyangka sang ibu bakal sebegitu membencinya. Dari pembicaraan dengan dokter, akhirnya ketahuan kalau ada masalah dengan jantung Yune yang memang lemah sejak lahir.

Waktu sadar, orang pertama yang dicari Yune adalah Eun-chae. Min-joo yang terpukul diminta Deul-hee untuk memerintahkan Moo-hyeok menjemput gadis itu, yang dirumah tidak menyentuh makanan dan minuman selama berhari-hari sehingga keluarganya kuatir.

Moo-hyeok yang menyusul semula sabar menunggu Eun-chae yang seperti orang linglung, namun begitu malam tiba dan gadis itu masih juga tidak bergerak, ia langsung mengangkat tubuh Eun-chae dan membopongnya masuk ke mobil. Dengan nada tinggi, Moo-hyeok mengancamnya supaya makan kalau tidak ingin dipaksa tinggal bersama pemuda itu.

Setelah 'cara halus' Moo-hyeok di rumah makan berhasil membuat Eun-chae membatalkan puasa makannya, keduanya langsung menuju rumah sakit. Begitu tiba, Moo-hyeok kembali teringat akan ucapan sang ibu terhadapnya. Merasa lelah fisik dan batin, ia menyandarkan kepalanya ke bahu Eun-chae yang tertidur.

Begitu bangun keesokan harinya, Eun-chae langsung menuju kamar Yune dan mendapatkan Min-joo disana. Setelah dengan marah mengusir gadis itu yang mengaku jadi penyebab kecelakaan, Eun-chae yang semula hanya berniat menjenguk sebentar tidak berkutik ketika mendadak tangannya digenggam Yune, yang masih tidak sadarkan diri, dengan erat.

Rentetan kejadian membuat Moo-hyeok memutuskan untuk membuka penyamarannya di depan Min-joo, yang kaget setengah mati melihat Kang Hyun-woo yang dikenalnya ternyata adalah Cha Moo-hyeok manajer Yune. Dengan senyum sinis, pemuda itu menyebut bahwa semua itu untuk memberi pelajaran bagi Min-joo supaya lebih menghargai apa yang dinamakan dengan cinta.

Setelah sekian tahun berlalu, Deul-hee rupanya masih belum bisa melupakan anak kembar yang dilahirkannya tanpa sadar kalau keduanya masih hidup. Langsung teringat pada Moo-hyeok, Dae-chun menyusul ke rumah pemuda itu dan mendapatkannya sedang merayakan ulang tahun bersama Seo-kyung dan Kal-chi.

Ucapan Kal-chi membuat Moo-hyeok memutuskan untuk mencari Eun-chae, yang tidak bisa pergi karena tangannya digenggam Yune, ke rumah sakit. Begitu melihat gadis itu, tanpa banyak bicara Moo-hyeok memeluknya dengan lembut sambil memegang tangan satunya lagi. Eun-chae yang merasa terlindungi langsung terlelap dalam pelukan pria yang dicintainya itu.(mdL)

Seolah ingin menebus kesalahannya di masa lalu, Yune membelikan sebuah mobil untuk Eun-chae. Tujuannya ternyata satu : supaya gadis itu tidak bergerak dari sisinya. Eun-chae sudah tentu terkejut mendengar pernyataan Yune yang mengaku mencintainya dan selama ini telah dibutakan.

Semula mengira semua itu hanya bercanda, gadis itu baru sadar kalau Yune bersungguh-sungguh ketika menerima telepon Moo-hyeok dan menyatakan kalau ia berniat mengencani Eun-chae. Dengan hati kalut, Eun-chae meninggalkan Yune sendirian. Baru saja sampai, mendadak teleponnya berbunyi dan di ujung sana, adiknya Min-chae menelepon kalau Yune pingsan mendadak.

Keruan saja keinginannya bersama Moo-hyeok, yang berdiri membelakangi, tidak kesampaian. Semua itu ternyata hanya akal-akalan Yune, dan Eun-chae tidak tahu kalau saat membelakanginya, hidung Moo-hyeok terus mengeluarkan darah. Pria itu akhirnya pingsan dan dirawat oleh Seo-kyung kakaknya dan Kal-chi.

Melihat kondisi sang paman yang tidak sehat, Kal-chi menelepon Eun-chae namun telepon itu tidak diangkat karena yang bersangkutan ditahan oleh Yune. Niat pemuda itu ternyata tidak main-main, ia memanggil sang ibu Deul-hee dan menyebut ingin menikahi Eun-chae secepatnya setelah melihat gelagat sikap gadis itu yang aneh.

Sempat menentang, Deul-hee tidak berkutik ketika Yune menyebut dirinya tidak bisa hidup tanpa Eun-chae. Di pemandian umum, Moo-hyeok tidak bisa berkata apa-apa ketika keponakannya Kal-chi memintanya untuk tidak kembali ke Australia serta menemaninya dan sang ibu selamanya. Dengan tersenyum pahit, pria itu terus menggosok punggung Kal-chi.

Tahu kalau putrinya berhubungan dengan Moo-hyeok, Dae-chun mengajak Eun-chae minum dan memintanya supaya tidak berhubungan dengan pria itu lagi. Namun dengan berani (dan setengah mabuk) Eun-chae menolak, karena apa yang dirasakannya dengan Moo-hyeok jauh berbeda dari Yune dan ia punya perasaan kalau hidup Moo-hyeok akan sedih dan diliputi kesepian bila tidak ada dirinya.

Di saat yang bersamaan, Moo-hyeok sendiri memutuskan untuk pergi ke dokter terkenal dan melakukan scan otak untuk mengetahui berapa lama lagi ia bisa hidup. Ekspresi sang dokter membuatnya sadar akan hal terburuk, ia menelepon Eun-chae dan meminta bertemu.

Dengan sempoyongan, Eun-chae berjalan keluar kedai dan menuju ke tempat pertemuan. Keduanya akhirnya bertemu di sebuah penyeberangan jalan. Melihat gadis itu terjatuh, Moo-hyeok langsung berlari, memeluk gadis itu sambil menyelimuti Eun-chae dengan jaket tebalnya.(mdL)

Ketika malam tiba, Moo-hyeok membopong Eun-chae yang mabuk kembali ke rumah sambil membatin dirinya berharap bisa merawat gadis itu sebelum umurnya habis. Ketika sampai, ia telah dicegat oleh Yune, yang langsung membangunkan Eun-chae dan menarik tangannya.

Moo-hyeok yang tidak terima langsung menghardik Yune dan meminta pemuda itu berhenti memaksa Eun-chae melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya. Didalam rumah, dengan jujur Eun-chae mengatakan kepada Yune kalau ia masih ingin menggenggam tangan Moo-hyeok, dan yakin Yune bisa bertahan hidup tanpa dirinya.

Akibat ucapan itu, belakangan Yune kembali ambruk dan saat dibawa ke rumah sakit, dokter memvonis kondisinya menurun drastis. Eun-chae yang menjenguk langsung merasa bersalah, hal tak jauh berbeda juga dialami Moo-hyeok yang menyempatkan datang dan melihat bagaimana Deul-hee begitu terpukul.

Satu-satunya harapan untuk menyelamatkan Yune adalah lewat transplantasi jantung, dan Moo-hyeok demi melihat betapa banyaknya orang yang menyayangi pemuda itu mulai berpikir untuk mendonorkan jantungnya karena biar bagaimanapun hidupnya tidak lama lagi. Saat menonton televisi, ia kembali teringat dengan janjinya pada Tuhan untuk bisa membahagiakan Eun-chae.

Keesokan harinya Moo-hyeok menemui Eun-chae dan menyebut dirinya bakal menyelamatkan Yune asalkan gadis itu mau bersamanya sampai jangka waktu tertentu. Karena tidak tahu kondisi Moo-hyeok, keruan saja Eun-chae marah karena mengira pemuda itu bermain-main untuk mendapatkan dirinya dan langsung menyiram Moo-hyeok.

Menjenguk Yune di rumah sakit, Deul-hee kembali marah-marah melihat Moo-hyeok berada disana dan memerintahkan Dae-chun ayah Eun-chae untuk segera memecat pria itu. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sakitnya hati Moo-hyeok mendengar semua itu, namun begitu melihat Eun-chae didalam ruangan, ia sadar bahwa yang terbaik baginya adalah menyelamatkan Yune.(mdL)

Keberadaan pria itu baru diketahuinya ketika Moo-hyeok menuliskan sesuatu di kaca yang berembun, Eun-chae langsung menoleh dengan terkejut. Tidak ingin gadis itu tahu bagaimana keadaan yang sesungguhnya, sambil bercanda Moo-hyeok mengatakan kalau umurnya hanya tinggal tiga bulan lagi dan dirinya telah memantapkan hati menolong Yune.

Dengan kesal, Eun-chae yang tidak sadar bahwa Moo-hyeok mengatakan kalau dirinya bersedia melakukan apapun demi Yune termasuk tidur dengan Moo-hyeok sekalipun, ucapan itu tentu saja membuat hati pemuda itu sangat sedih. Ia tidak tahu kalau ucapan tersebut bukanlah perasaan Eun-chae yang sesungguhnya.

Keesokan harinya di rumah sakit, hati Yune begitu gembira mendengar sang ibu Deul-hee bertemu Eun-chae di pelataran parkir. Namun setelah ditunggu, gadis itu tidak muncul juga. Ternyata saat hendak menjenguk, Eun-chae dicegat Moo-hyeok yang langsung menagih janji gadis itu untuk mau menemaninya.

Karena tidak ingin membuat anaknya kecewa, Deul-hee menjanjikan bakal menikahi Yune dengan Eun-chae setelah pemuda itu sembuh. Sudah tentu Yune merasa sangat bahagia, meski belakangan ia mulai ragu apakah tindakannya tersebut bakal membebani Eun-chae atau tidak.

Moo-hyeok mengemudikan mobilnya ke pinggir sebuah pantai, dan melarang Eun-chae untuk mengangkat teleponnya. Jengkel melihat sikap yang tidak bersahabat, dengan nekat Moo-hyeok mencium wanita yang dicintainya tersebut. Namun yang terjadi, Eun-chae malah salah sangka dan mengira Moo-hyeok hanya ingin menikmati tubuhnya.

Dengan cepat ia langsung menarik pria itu ke sebuah motel dan mulai melepas bajunya. Melihat itu, Moo-hyeok langsung marah, meninggalkan Eun-chae sendiri di kamar dan memilih untuk menyendiri di tepi pantai. Saat merenung, ia terus teringat ucapan Eun-chae yang nampaknya telah menentukan Yune sebagai pilihan.

Yune sendiri sempat menghilang pada malam itu, diam-diam ia keluar dari rumah sakit untuk mencari rumah Moo-hyeok. Selain bertemu Seo-kyung dan Dal-chi, ia juga mendapatkan sesuatu yang menarik disana : hasil x-ray Moo-hyeok.

Besoknya setelah matahari terbit, Eun-chae diantar pulang. Saat Moo-hyeok kembali kerumahnya, ternyata Min-joo telah menunggu di luar dan gadis itu menyebut ia bakal membongkar semua rencana Moo-hyeok di depan Eun-chae.(mdL)

Pelan-pelan, ingatan Dae-chun langsung menerawang ke masa lalu ketika ia berbohong menyebut anak yang dilahirkan Deul-hee 27 tahun silam meninggal saat dilahirkan demi menyelamatkan karir sang majikan yang ketika itu sedang sukses sebagai bintang film.

Ketika diberitahu, Yune sangat terkejut. Saat menemui Eun-chae, ia tersenyum dan menyatakan maklum kalau gadis itu sempat menghabiskan malam bersama Moo-hyeok. Permintaannya belakangan-lah yang cukup mengejutkan : Yune melarang Eun-chae untuk menemui Moo-hyeok lagi.

Kepada Dae-chun sang sopir pribadi, Deul-hee mengaku bakal melakukan cara apapun untuk membujuk Moo-hyeok yang sudah tidak punya harapan hidup untuk mendonorkan jantungnya pada Yune. Hal itu membuat perasaan bersalah Dae-chun semakin menjadi.

Berusaha untuk menebus kesalahannya sekaligus supaya bisa terus berdekatan dengan Eun-chae, Moo-hyeok datang ke rumah sakit dan berhasil mengusir manajer baru yang dipekerjakan mengisi posisinya. Keruan saja, Yune dan Eun-chae terkejut.

Namun dengan cueknya Moo-hyeok mengemudikan mobil ke sebuah restoran, dimana Yune berencana untuk melamar Eun-chae. Baru saja mulai menyanyi dan belum sempat mengatakan apapun, penyakit jantung pria itu kembali kambuh. Tanpa diperintah, Moo-hyeok langsung mengarahkan mobilnya ke rumah sakit (bersama Eun-chae) dan membopong Yune masuk kekamar.

Begitu keluar dari ruangan, Moo-hyeok didamprat Eun-chae yang merasa pria itu masih berusaha bercanda di tengah situasi genting. Dengan suara pelan, gadis itu meminta Moo-hyeok untuk segera enyah dari kehidupannya. Meski tersenyum, Moo-hyeok sendiri sebenarnya merasa hatinya sangat sakit.

Deul-hee benar-benar nekat menjalankan niatnya, ia mendatangi rumah Moo-hyeok kemudian bertemu dengan Seo-kyung dan Kal-chi. Meski sempat ketakutan dan bersembunyi dibalik punggung anaknya, Seo-kyung akhirnya menerima permintaan maaf dan hadiah-hadiah yang diberikan oleh Deul-hee (yang tidak lupa meminta maaf atas perlakuan buruknya menuduh wanita itu mencuri).

Ketika memegang wajah Seo-kyung, entah kenapa Deul-hee merasa dirinya seperti ingin menangis dan setengah yakin wajah wanita itu mirip dengannya. Melangkah gontai pulang, Moo-hyeok keheranan melihat Dae-chun duduk di tangga menuju ke rumahnya. Begitu sampai didalam, ia melihat Deul-hee telah memenuhi rumah dengan banyak hadiah.(mdL)

Dengan suara sendu, Moo-hyeok menanyakan pada Seo-kyung tentang perlu-tidaknya mereka memaafkan kesalahan Deul-hee. Tidak mengerti apa yang dibicarakan, sudah tentu wanita itu mengiyakan.

Ucapan Kal-chi berikutnyalah yang menyadarkan Moo-hyeok kalau wanita itu punya rencana lain, dan kecurigaan tersebut terbukti ketika sang keponakan dengan polos menyebut hasil x-ray Moo-hyeok telah diambil Yune beberapa hari sebelumnya.

Dengan emosi memuncak, Moo-hyeok berdiri didepan rumah Yune dan terus meneriakkan nama sang ibu yang sebegitu teganya melakukan hal tak terpuji seperti itu pada anaknya sendiri. Secara kebetulan, tak lama kemudian Eun-chae yang baru pulang dari rumah sakit muncul dan tertegun melihat Moo-hyeok berada didepan pagar rumah.

Tanpa berkata apa-apa, Moohyeok langsung memeluk Eun-chae. Meski tidak bisa mengingkari isi hatinya yang masih mencintai pria itu, sambil berbisik Eun-chae menyebut kalau baru di kehidupan berikutnyalah mereka bisa bersatu mengingat ia tidak bisa meninggalkan Yune.

Namun, semuanya berubah ketika keesokan harinya ia mendengar pembicaraan Deul-hee dan Dae-chun yang menyebut umur Moo-hyeok tinggal menunggu waktu, apalagi sang ayah belakangan meminta sang majikan untuk meninggalkan pemuda itu supaya bisa meninggal dengan tenang.

Tidak memperdulikan belanjaannya yang terjatuh, Eun-chae langsung berlari ke rumah Moo-hyeok sambil terus mengucurkan air mata. Ia teringat dengan semua ucapannya yang telah menyakitkan hati pemuda itu dan saat bertemu, ia memukul Moo-hyeok dengan keras kemudian pergi. Keruan saja, Moo-hyeok keheranan melihat sikap aneh gadis itu.

Ia sadar kalau ada sesuatu yang salah ketika Eun-chae terluka akibat terpeleset, namun tidak memperdulikan lukanya tersebut dan pergi begitu saja. Sayang ketika berusaha menyusul, Moo-hyeok tidak berhasil menemukan Eun-chae.

Begitu sampai dirumah, Eun-chae bertengkar dengan sang ayah didepan rumah. Akibatnya, Dae-chun langsung mengunci putrinya tersebut didalam kamar dan melarang siapapun melepaskan Eun-chae. ia bahkan mengancam akan menceraikan Hye-sook kalau sang istri berani melanggar.

Tujuannya hanya satu : membawa keluarganya keluar dari kediaman Yune sekaligus melupakan semua insiden yang berkaitan dengan masa lalu Deul-hee dan Moo-hyeok. Tidak tahu apa yang terjadi, Moo-hyeok terus menunggu kemunculan Eun-chae didepan rumah Yune.(mdL)

Karena begitu ingin menebus semua kesalahannya, Moo-hyeok akhirnya memantapkan diri untuk menjadi donor jantung. Begitu bertemu Deul-hee dan memberitahu soal semua itu, wanita setengah baya itu semakin merasa bersalah dan mengaku menyesal telah berusaha 'menyogok' Moo-hyeok sebelumnya.

Namun, Moo-hyeok sudah kadung menganggap wanita yang adalah ibu kandungnya itu berpura-pura. Saat berjalan pulang, ia melihat Eun-chae telah menunggu di depan rumah namun karena tidak ingin bertemu gadis itu, Moo-hyeok bersembunyi dan menunggu hingga Eun-chae pulang.

Ketika tiba dirumah, Moo-hyeok diminta oleh kakek angkatnya untuk berfoto bersama Seo-kyung dan Kal-chi. Saat semuanya tidur, dalam hatinya Moo-hyeok membatin bahwa semua penghinaan yang diterimanya dari sang ibu bakal dibalas berkali-kali lipat. Rupanya, dendam yang dirasakan pemuda itu belum juga hilang.

Keesokan harinya Min-joo kembali berusaha menarik perhatian Moo-hyeok dengan mengajaknya makan, dengan gayanya yang acuh pemuda itu mengiyakan dan saat di restoran makan dengan rakus sehingga sikapnya membuat Min-joo kesal. Bahkan saat pulang, tanpa basa-basi Moo-hyeok langsung melangkahkan kakinya dengan cepat dan meninggalkan gadis itu dibelakang.

Saat sampai, ternyata Yune telah menunggunya. Rupanya, pemuda itu telah mendengar rencana Moo-hyeok mendonorkan jantungnya dan dengan marah menolak tawaran baik itu. Baru saja mau melangkah keluar, tangan Yune dicengkeram dengan kuat oleh Moo-hyeok yang langsung membuka rahasia penting : pemuda itu adalah adiknya.

Tentu saja Yune tidak percaya dengan ucapan itu, namun raut muka Moo-hyeok yang serius membuatnya mulai ragu. Dengan santai, Moo-hyeok membeberkan jati dirinya dan Seo-kyung yang sebenarnya, dan membuat Yune tambah terpukul.

Yang membuatnya lebih sedih adalah karena ia mampu merasakan betapa besar penderitaan Moo-hyeok yang memendam masalah tersebut sejak lama, namun dengan entengnya Moo-hyeok mengatakan bahwa apa yang terjadi sudah tidak bisa diubah lagi. Dengan langkah gontai, Yune berjalan pulang sambil memegangi dadanya yang terasa sakit.

Sejak perpisahan dengan Moo-hyeok, bayangan pemuda itu seolah tidak bisa lepas dari benak Eun-chae kemanapun ia pergi. Bahkan suatu ketika, ia tanpa sadar berjalan ke rumah pemuda itu dan bertemu Kal-chi. Ketika ditegur, gadis itu tersadar dan langsung melangkah pulang. Belakangan, Moo-hyeok yang diberitahu langsung berusaha menyusul.

Waktu hendak menyeberang jalan, Eun-chae terjatuh akibat ditabrak seseorang. Ingatannya langsung melayang ke beberapa hari sebelumnya ketika Moo-hyeok memeluknya saat kejadian serupa. Mendadak, dari belakang pemuda itu muncul dan melakukan hal yang sama. Sayang, kali ini hal tersebut hanya khayalan Eun-chae saja.(mdL)

Sejak pertemuan dengan Moo-hyeok, semangat hidup Yune mulai meredup. Menganggap ibunya sengaja membuang sang kakak dan Seo-kyung, ia meminta Deul-hee untuk tidak lagi peduli karena Yune sendiri sudah pasrah dengan nasibnya.

Perubahan itu sudah tentu membuat Deul-hee terpukul, ia berusaha menebus kesalahannya dengan mengunjungi Seo-kyung. Dasar apes, saat itu wanita yang sebenarnya adalah anak kandungnya tersebut sedang bertengkar hebat dengan Moo-hyeok, yang berbuntut dengan perginya pemuda itu.

Moo-hyeok sendiri ketika itu marah mendengar niat Seo-kyung yang ingin menikah dengannya, dan tambah panas melihat Deul-hee muncul sambil membawa banyak hadiah. Ia menduga bahwa itulah usaha sang ibu untuk menyogok kakak-beradik itu, tanpa tahu kalau Deul-hee mulai merasakan keterikatan batin yang kuat dengan Seo-kyung.

Perubahan sikap Eun-chae yang semakin sering melamun mulai disadari Yune, yang langsung menduga bahwa penyebabnya karena gadis itu selalu memikirkan Moo-hyeok. Terkejut oleh tudingan Yune, Eun-chae permisi keluar dan menelepon Moo-hyeok namun begitu suara pemuda itu terdengar, ia tidak dapat berkata apa-apa dan cuma bisa meneteskan air mata.

Moo-hyeok langsung tahu ada sesuatu yang tidak beres, dan langsung berlari ke rumah sakit. Eun-chae sendiri sempat mengira kalau pemuda itu menyusul dan berdiri didepannya, sayang lagi-lagi itu hanya khayalannya. Saat diajak masuk kedalam oleh Yune, ia tidak tahu kalau di luar Moo-hyeok benar-benar menyusul.

Yune yang sadar dirinya tidak bisa menahan Eun-chae akhirnya menyampaikan ucapan yang mengejutkan : ia bersedia melepaskan Eun-chae asalkan gadis itu tidak bersama Moo-hyeok. Saat tinggal sendirian, ia menelepon Moo-hyeok dan memintanya untuk juga mau melepas Eun-chae namun ditolak.

Ketika hendak pulang ke rumah, Eun-chae yang lagi-lagi melamun mengalami kecelakaan dan nyaris saja dipukul seorang pria. Namun dari belakang muncul seseorang yang menahan : Moo-hyeok. Sempat mengira kalau itu adalah bagian dari halusinasinya, Eun-chae langsung mendekap pria itu sambil menangis ketika merasakan debaran jantung Moo-hyeok.

Sejak kejadian itu, sifat Eun-chae yang ceria kembali seperti semula. Bahkan, berulang kali ia mendapat kejutan ketika Moo-hyeok mendadak muncul dan menolongnya. Ketika tiba di rumah, Moo-hyeok meminta maaf pada Kal-chi dan mengatakan bahwa perlakuan kasarnya pada Seo-kyung disebabkan karena ia tidak punya waktu lagi untuk mengajari wanita itu.

Meski masih kecil, Kal-chi ternyata cukup sensitif dan melaporkan ucapan Moo-hyeok tersebut pada kakek angkatnya sambil menangis. Ketakutannya kalau sang paman bakal meninggal semakin mendekati kenyataan ketika ia mendapati Moo-hyeok terkapar di kamar mandi, ia langsung dilarikan ke rumah sakit.

Eun-chae yang mendengar kabar tersebut langsung bergegas ke rumah sakit, sambil menunggui Moo-hyeok ia teringat dengan ucapan pemuda itu yang memintanya untuk menjaga Seo-kyung dan Kal-chi. Di tempat lain, Deul-hee mengaku pada Dae-chun kalau dirinya merasa semakin dekat dengan Moo-hyeok, sehingga pria itu makin salah tingkah.(mdL)

Ditemani Min-joo, Moo-hyeok berjuang melawan rasa sakitnya sambil terus memikirkan Eun-chae, ia seolah mampu merasakan gadis itu masih terus menungguinya. Min-joo sendiri merasa sangat tersentuh, apalagi Eun-chae tidak menyerah dan terus berusaha meneleponnya meski tidak diangkat.

Min-joo akhirnya menyerah, ia memberitahu Eun-chae tempat dimana Moo-hyeok berada. Begitu bertemu, Moo-hyeok bersikap dingin dan mengusir Eun-chae, namun kali ini gadis itu pantang mundur dan terus duduk menunggu di depan pintu kamar pemuda itu. Saat malam tiba, Moo-hyeok yang tidak tahan lagi akhirnya membopong Eun-chae kedalam.

Saat berada didalam kamar, Eun-chae mengulangi beberapa perkataan Moo-hyeok yang pernah disampaikan padanya hingga pria itu luluh, ia akhirnya setuju menghabiskan waktu bersama Eun-chae selama seharian di pinggir sebuah pantai.

Di tempat lain, Dae-chun mendatangi rumah Seo-kyung dan meminta kakek tua yang merawat wanita itu untuk mengurungkan niatnya mempublikasikan buku yang isinya membongkar aib masa lalu Oh Deul-hee namun tidak digubris meski pria itu sudah mengaku dirinyalah yang bertanggung jawab penuh atas kejadian yang menimpa Moo-hyeok dan Seo-kyung.

Berada bersama Moo-hyeok yang terus merasakan sakit kepala bukan hal mudah bagi Eun-chae, namun dengan telaten ia merawat pria itu sambil membisikkan supaya Moo-hyeok tidak perlu malu untuk berteriak bila merasakan sakit yang amat sangat.

Ketika malam tiba, Moo-hyeok sempat gugup ketika Eun-chae meminta pemuda itu tidur disebelahnya. Sadar kalau ia tidak bisa memberi masa depan yang indah pada gadis itu, Moo-hyeok dengan cepat meminta Eun-chae untuk tidak macam-macam dengannya.

Begitu membalikkan badan, dari belakang Eun-chae dengan erat memeluk pemuda itu. Menjelang pagi saat Moo-hyeok masih terlelap, diam-diam Eun-chae mengambil foto pemuda itu dari bagian mata, wajah, hingga bibir. Tak terasa, air mata gadis itu menetes dengan deras dan kali ini, ia tidak bisa membendung tangisnya.(mdL)

Dalam hatinya, pemuda itu mengira kalau hal yang sama juga dilakukan pada Eun-chae dan bertekad tidak akan membiarkan Moo-hyeok mendapatkan gadis itu. Tak berapa lama, mendadak muncul pesan dari Moo-hyeok yang meminta Yune menjemput Eun-chae di sebuah tempat.

Ketika itu, Moo-hyeok sendiri mengajak Eun-chae ke sebuah padang dan disana, diam-diam menyelinap pergi dengan langkah terhuyung-huyung. Mencari Moo-hyeok sampai ke tempat mereka menginap, Eun-chae terkejut ketika mendapati Yune telah berada disana.

Berusaha senyum dengan sedikit dipaksakan, Yune menyebut kalau kedatangannya adalah atas permintaan Moo-hyeok. Melihat gadis itu tidak menggubris, dengan suara lantang Yune membeberkan bahwa Moo-hyeok adalah kakaknya dan semua yang dilakukan pria itu adalah untuk membalas dendam.

Mendengar semua itu, Eun-chae sudah tentu sangat terpukul apalagi ketika Yune menyebut bahwa bukan tidak mungkin Moo-hyeok mendekati gadis itu sebagai bagian dari rencana pembalasan. Mendadak ia teringat dengan kejadian saat Moo-hyeok meneteskan air mata saat pertama kali melihat foto di rumah Yune sampai ketika mengamuk saat Deul-hee dihina seorang pemilik restoran.

Dengan suara tegar, Eun-chae langsung membalas bahwa ia yakin semua tindakan Moo-hyeok adalah karena benar-benar mencintainya. Belakangan karena tidak menemukan pria yang dicari, Eun-chae setuju untuk kembali bersama Yune namun pukulan baru kembali didapatnya saat di bandara.

Ketika mengecek foto-foto didalam ponselnya, Eun-chae sadar kalau Moo-hyeok telah menghapus semua dan langsung menangis dengan sedih. Sebelum pergi, ia meninggalkan sebuah tulisan di kaca penginapan yang berbunyi : Maafkan aku karena mencintaimu (I'm Sorry I Love You), tulisan yang belakangan dibaca Moo-hyeok.

Sadar semakin mendekati ajal, Moo-hyeok berusaha menghabiskan sebagian besar waktunya bersama Seo-kyung dan Kal-chi. Ia bahkan sambil tersenyum menawarkan sebuah restoran yang mereka singgahi untuk dibeli dan dikelola Seo-kyung. Balasannya? Kal-chi langsung menangis dengan keras karena ia tahu sikap pamannya itu menunjukkan Moo-hyeok bakal meninggalkan mereka.

Di hari-hari akhirnya, mental Moo-hyeok benar-benar sudah ambruk dan ia terus menganggap dirinya sebagai sampah. Mendadak muncul seseorang yang tidak diduganya sama sekali : Ji-young yang khusus datang dari Australia untuk mengabarkan kalau hubungannya dengan Jason telah berakhir dan mengajak Moo-hyeok untuk kembali ke tempat asalnya.

Tahu kalau dirinya sudah tidak ada harapan, Moo-hyeok menuruti ajakan Ji-young dan saat melangkah keluar bertemu dengan Eun-chae yang masih setia menunggu di tangga. Meski sudah diperlakukan dengan dingin, gadis itu bergeming dari tempatnya.

Setelah sempat tinggal di hotel bersama Ji-young, Moo-hyeok yang tidak tahan akhirnya berlari kembali ke rumahnya dan sempat kecewa mendapati Eun-chae sudah tidak ada ditempatnya. Namun dugaannya salah, gadis itu ternyata telah duduk di teras rumahnya.

Keduanya duduk berdampingan sampai lama tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Eun-chae bahkan sempat menolak telepon Yune dengan mengatakan kalau dirinya belum puas mengobrol dengan Moo-hyeok. Sadar hari semakin larut, gadis itu akhirnya permisi pulang dan dibawah hujan salju melangkahkan kakinya ke stasiun kereta bawah tanah.

Dari belakang, Moo-hyeok terus mengikutinya. Eun-chae yang sudah tidak mampu menahan perasaannya lagi akhirnya mengatakan kalau dirinya akan terus kembali setiap hari sampai bosan dan Moo-hyeok tidak bisa melakukan apapun untuk mengubah perasaannya. Berlinang air mata, Eun-chae terus meneriakkan kalau dirinya mencintai Moo-hyeok sampai lemas.(mdL)

Saat berjalan keluar, Yune terhuyung, ambruk dan akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit. Begitu melihat Mo-hyeok yang telah menunggu, Deul-hee histeris dan pingsan di pelukan pemuda itu. Mendadak, Moo-hyeok kembali teringat betapa teganya sang ibu yang membuang anaknya sendiri namun kemudian mengadopsi anak lain.

Dae-chun yang tidak tahan melihat semuanya akhirnya buka mulut : Deul-hee tidak tahu sama sekali kalau punya anak kembar, ia berbohong karena tidak ingin karir majikannya saat itu hancur. Mendengar itu Moo-hyeok tentu saja marah besar dan langsung lemas, mendadak balas dendam tidak ada artinya lagi bagi pria itu karena ia telah salah sangka selama ini.

Duduk bagai orang linglung di tengah hujan salju, mendadak ponsel Moo-hyeok berbunyi namun tidak diangkat. Di ujung sana, Eun-chae yang sudah sadar dan terus meneteskan air mata tahu pria yang dicintainya itu berusaha menghindar dan terus mengirimnya SMS dengan satu kalimat : Aku mencintaimu.

Masih berada di posisi dan tempat yang sama keesokan harinya, Mo-hyeok dikejutkan oleh panggilan Deul-hee yang minta diantar pulang. Di rumah, wanita itu terus meracau dan berulang kali meminta maaf karena telah membuat Moo-hyeok berada di posisi serba salah. Bisa dibayangkan betapa herannya dia begitu mendengar Moo-hyeok minta dibuatkan semangkok mie.

Moo-hyeok tidak mampu menahan air matanya saat makan, dan membatin berharap di kehidupan mendatang bisa kembali lahir menjadi anak Deul-hee. Rupanya itulah cara Moo-hyeok mengucapkan perpisahan, Tanpa sempat menghabiskan mie ia menyelinap keluar dan dari jendela, memberi hormat pada Deul-hee untuk terakhir kalinya sambil mengatakan akan mencintai ibunya sampai kapanpun.

Sebelum pergi, Moo-hyeok berpesan pada sang kakek angkat untuk tidak mempublikasikan buku tentang masa lalu Deul-hee. Kal-chi yang melihat barang-barang sang paman sudah tidak ada langsung menangis meraung-raung. Sebelum pergi ke Australia, Moo-hyeok menelepon Eun-chae dan mengatakan minta maaf karena telah mencintai gadis itu.

Ketika sedang ngebut dengan sepeda motornya di Australia, Moo-hyeok akhirnya meninggal dengan ingatan terakhir tentang kejadian-kejadian bersama Eun-chae mulai saat gadis itu salah sangka hingga ucapan terakhirnya yang penuh cinta.

Tak terasa setahun telah berlalu sejak kejadian itu, Yune akhirnya sembuh karena mendapat transplantasi jantung dan siap menggelar konser dengan memberikan satu tempat duduk untuk Eun-chae. Namun, gadis yang ditunggu malah pergi ke Australia.

Di sana, ia menapaktilasi setiap tempat yang pernah dikunjunginya bersama Moo-hyeok dan merasa seolah kejadian itu baru kemarin. Ketika sampai di pinggir dermaga tempat ia pertama kali dipeluk sang kekasih, pertahanan Eun-chae bobol dan ia tidak kuasa menahan air mata.

Tujuan terakhirnya adalah ke sebuah pemakaman umum tempat tubuh Moo-hyeok, yang telah setahun meninggal, disemanyamkan. Beberapa waktu kemudian, polisi Australia mendapatkan laporan akan adanya seorang gadis yang telah terbujur kaku di samping sebuah makam.


TAMAT